Monday, 27 July 2015

Makalah Filsafat Ilmu - Dasar Dasar Ilmu

Makalah Filsafat Ilmu - Dasar Dasar Ilmu
Oleh: Qyu Ahmad



Link Download Gratis Via Mediafire:
Kata Pengantar: http://adf.ly/1LVXlv
Daftar Isi: http://adf.ly/1LVXpx
Daftar Pustaka: http://adf.ly/1LVY8G


KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan puji syuhur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat serta inayah-Nya lah sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan sederhana.
Tak lupa semoga shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW yang mana berkat beliaulah adanya kita saat sekarang ini lebih sempurna dibandingkan kaum  jahiliyah dahulu.
Makalah ini penulis buat untuk memenuhi salah satu tugas perkuliahan  dalam memperoleh tambahan nilai, khususnya mata kuliah "Filsafat ilmu" semester II tahun 2011.
Makalah ini berjudul "Dasar-dasar ilmu : Antologis, Epistimologi, dan Aksiologis" penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran masih penulis harapkan dari siapapun.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada : 
1. Bapak Dosen
2. Seluruh teman-teman yang telah membantu pembuatan makalah ini sampai selesai

Penulis

Kelompok 6


DAFTAR ISI
    Hal
HALAMAN JUDUL ....................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................... ii
DAFTAR ISI
....................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN .......................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................... 1
B. Perumusan Tujuan .......................................... 2
C. Sistematika Penulisan
.......................................... 2
BAB II : DASAR-DASAR ILMU .......................................... 4
A. Ontologi .......................................... 4
B. Epistimologi .......................................... 6
C. Aksiologi
.......................................... 8
BAB III PENUTUP .......................................... 11
A. Kesimpulan .......................................... 11
B. Saran-saran
.......................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 12


BAB  I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi sekarang ini kita harus mempelajari berbagai macam ilmu agar tidak ketinggalan dari bangsa lain. Dengan ilmu pengetahuan yang kita miliki kita dapat mengembangkan budaya bangsa. Pengembangan ilmu pengetahuan ternyata memerlukan dua pertimbangan yaitu pertimbangan dari segi ilmu yang statik dan segi ilmu yang dinamik.
Metode ilmiah merupakan landasan tetap yang menjadi kerangka pokok atau pola dasarnya, sedangkan perlimbangan nilai-nilai yang menjadi latal belakang kegiatan ilmiah merupakan segi pertimbangan metafisik. Pertimbangan metafisik disamping meliputi nilai kebenaran yang menjadi ukuran pokok dan tetap bagi ilmu pengetahuan juga meliputi nilai kebenaran dan nilai keindahan kejiwaaan (Notonagoro, 1975).
Sebenarnya ilmu bersifat netral, tidak mengenal sifat baik dan buruk.
manusialah yang menjadi penentu, dengan kata lain netralitas ilrnu hanya terletak pada dasar epistirnologisnya saja. Ilmu dimulai dari kesangsian atau keragu-raguan bukan dimulai dari kepastian, sehingga berbeda dengan agama 
yang dimulai dari kepasatian. Ilmu memulai dari keragu-raguan akan objek yang berada dalarn jangkauan pengalaman manusia, objek penelaahan ilmu mencakup kejadian-kejadian atau seluruh asfek kehidupan yang dapat di uji oleh pengalanan manusia. Ilmu pengetahuan merupakan usaha manusia untuk memahami kenyataan sejauh dapat dijangkau oleh daya pemikiran manusia
berdasar pengalaman manusia secara empirik.

B. Perumusan Tujuan
Makalah ini ditulis untuk mengetahui lebih dalam mengenai ontologi,
epistomologi, dan aksioiogi. Karena kita sebagai manusia sangat membutuhkan ilmu pengetahuan dalam berfikir dan bertindak sebagai makhluk individu maupun sosial, memiliki dorongan ingin tahu, ingin maju dan berkernbang maka kita harus memiliki ilmu pengetahuan.

C. Sistematika Penulisan
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB  I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Perumusan Tujuan
C. Sistematika Penulisan
BAB  II : DASAR-DASAR ILMU
A. Ontologi
B. Epistimologi
C. Aksiologi
BAB  III : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA


BAB  II
DASAR-DASAR ILMU

A. ONTOLOGI
Ontologi adalah teori tentang ada dan realitas. Meninjau persoalan secara ontologis adalah mengadakan penyelidikan terhadap sifat dan realitas dengan refleksi rasional secara sintesis logika.
Ontologi merupakan salah satu diantara lapangan penyelidikan  kefilsafatan yang paiing kuno, awal mula alam pikiran Yunani telah menunjukkan munculnya perenungan di bidang ontologi, yang tertua diantara segenap filsafat Yunani yang kita kenal adaiah Thales. Atas perenungannya 
terhadap air merupakan substansi terdalam yang merupakan asal dari segala sesuatu.
Pembahasan tentang ontologi sebagai dasar ilmu berusaha untuk menjawab "apa" yang  menurut Aristoteles merupakan The Fist Philosophy dan merupakan ilmu mengenai esensi benda. Untuk lebih jelasnya penulis mengemukakan pengertian dan aliran pemikiran dalam ontologi ini.
Kata ontologi berasal dari perkataan  Yunani : On = being, dan logos = logic. Jadi ontologi adalah The theory of being qua being ( teori tentang keberadaan sebagai keberadaan). Louis D.Kattsoff dalam elements of filosophy mengatakan ontologi itu mencari ultimate reality dan menceritakan bahwa diantara contoh pemikiran ontologi adalah pemikiran thales, yang berpendapat bahwa airlah yang menjadi ultimate subtence yang mengeluarkan semua benda. Jadi asal mula semua benda hanya satu saja yaitu air.
Menurut Jujun S. Suriasumantri dalam pengantar ilmu dalam pokok
pemikiran sebagai berikut :
1. Monoisme
Paham ini menganggap bahwa hakekat yang asal dari seluruh kenyataan itu hanyalah satu saja, tidak mungkin dua. Terbagi dua :
a. Materialisme
Aliran ini menganggap bahwa sumber yang asal itu adalah materi bukan rohani. Aliran ini sering disebut dengan naturalisme.
b. Idealisme
Sebagai lawan materialisme adalah aliran idealisme yang dinamakan dengan sprituaiisme.
2. Dualisme
Aliran ini berpendapat bahwa terdiri dari dua macam hakikat sebagai asal sumbernya yaitu hakikat materi dan hakikat rohani, benda dan roh, jasad dan spirit.
3. Pluralisme
Paham ini berpandangan bahwa segenap macam bentuk merupakan kenyataan. Pluralisme dalam dictionary of philosophy and religion dikatakan sebagai paham yang menyatakan bahwa kenyataan alam ini tersusun dari banyak unsur, lebih dari satu atau entitas.
4. Nihilisme
Nihilisme berasal dari bahasa latin yang berarti nothing atat tidak ada. Sebuah doktrik yang tidak rnengakui validitas alternatif yang positif, tokoh aliran ini adalah Friedrich Nietzsche ( 1844-1900 M. 
5. Agnostisisme
Paham ini mengingkari kesanggupan manusia untuk mengetahui hakikat benda. Baik hakikat materi maupun hakikat rohani, kata agnoticisme  berasal dari bahasa Grik Agnostos yang berarti unknown artinya not, gno artinya know.

B. EPISTIMOLOGI
Epistimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Episteme yang berafti pengetahuan. Persoalan pokok yang dipertanyakan adalah tentang bagaimana
sesuatu yang benar itu datang dan bagaimana kita mengetahuinya, bagaimana pula kita membedakan yang benar dan yang salah.
Epistimologi aiau teori pengetahuan ialah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, pengandaian-pengandaian dan dasar-dasarnya serta pertanggungjawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki.
Pengetahuan yang diperoleh oleh manusia melalui akal, indra dan lain-lain menpunyai mempunyai metode tersendiri dalam teori pengetahuan, diantaranya adalah :
1. Metode Induktif
Induksi yaitu suatu metode yang menympulkan pernyataan-pernyataan hasil observasi disimpulkan dalam suatu pernyataan yang lebiih umum. Dalam induksi, setelah diperoleh pengetahuan, maka akan dipergunakan  hal-hal lain seperti ilmu mengajarkan kita bahwa kalau logam dipanasi, ia mengembang bertolak dari teori ini kita tahu kalau logam lain yang kalau dipanasi juga akan mengembang bertolak dari teori ini kita tahu kalau logam lain yang kalau dipanasi juga akan mengembang. 
2. Metode Deduksi
Deduksi ialah suatu metode yang menyimpulkan bahwa data empirik diolah lebih lanjut dalam suatu sistem pernyataan yang runut. Hal-hal yang harus ada dalam metode deduktif ialah adanya perbandingan logis antara kesimpulan-kesimpulan itu sendiri.
3. Metode Positivisme
Metode ini dikeluarkan oleh August Comte ( l798-1857). Metode ini berpangkal dan apa yang telah diketahui, yang faktual, yang positif. Ia menyampingkan segala uraian / persoalan diluar yang ada sebagai fakta.
4. Metode Kontemplatf
Metode ini mengatakan adanya keterbatasan indera dan akal manusia untuk memperoleh pengetahuan, sehingga objek yang dihasilkan pun akan berbeda-beda harusnya dikembangkan suatu kemampuan akal yang disebut dengan intuisi.
5. Metode Dialektis
Dalam filsafat dialektis mula-mula berarti metode tanya jawab untuk mencapai kejernihan filsafat. Metode ini diajarkan oleh Socrates, namun plato mengartikannya diskusi logika.
Herman Khan menyebutkan budaya yang dihasilkan dari epistimologi di atas adalah budaya inderawi yaitu budaya yang bersifat empiris, duniawi, sekular, humanistik, utiliter dan hedonistik.
Dalam bidang filsafat, Descartes mewariskan suatu metode berpikir 
Yang menjadi landasan berfikir dalam ilmu pengetahuan rnodern. Langkah-langkah tersebut adalah :
a. Tidak menerima apapun sebagai hal yang benar, kecuali kalau diyakini sendiri bahwa itu memang benar.
b. Memilah-milah masalah menjadi bagian-bagian terkecil untuk mempermudah penyelesaian.
c. Berpikir runtut dengan mulai dari hal yang sederhana sedikit demi sedikit
untuk mencapai kehal yang paling rumit.
Sedangkan perkembangan ilmu pengetahuan dizaman komtemporer ditandai dengan berbagai ternologi canggih, teknologi dan informasi termasuk salah satu yang mengalami kemajuan yang pesat. Mulai dari penemuan komputer, satelit, komunikasi, internet, dan lain-lain.

C. AKSIOLOGI
Aksiologi adalah  penerapan  ilmu. Penerapan iimu pengetahuan dapat diketahui pertama-tama dari klasifikasinya, kemudian dengan melihat tujuan ilmu itu sendiri dan yang terakhir perkembangannya.
Ilmu merupakan sesuatu yang paling penting bagi manusia karena dengan ilmu semua keperluan dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara lebih cepat dan lebih mudah. Ilmu telah banyak rnengubah wajah dunia seperti hal memberantas penyakit, kelaparan, kemiskinan, dan berbagai wajah kehidupan yang sulit lainnya.
Untuk lebih mengenal apa yang dimaksud dengan aksiologi penulis akan rnenguraikan beberapa definisi tentang aksiologi, diantaranya :
1. Aksiologi berasal dari perkataan axios ( yunani ) yang berarti nilai dan logos yang berarti teori. Jadi aksiologi adalah teori tentang nilai.
2. Arti aksiologi yang terdapat di dalam bukunya Jujun S. Suriasumantri filsafat ilmu sebuah pengantar populer bahwa aksiologi diartikan sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh.
3. Dalam Encyclopedia of philosophy dijelaskan, aksiologi disamakan dengan value and valuation. Ada tiga bentuk value and valuation :
a. Nilai, digunakan sebagai kata benda abstrak dalam pengertian yang
lebih sempit seperti : baik, menarik, dan bagus. Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas mencakupi sebagai tarnbahan segala bentuk kewajiban, kebenaran, dan kesucian.
b. Nilai sebagai kata bencia kongkret. Contohnya ketika kita berkata sebuah nilai atau nilai-nilai, ia sering kali di pakai untuk merujuk kepada sesuatu yang bernilai, seperti nilainya, nilai dia, dan sistem nilai dia.
c. Nilai digunakan sebagai kata kerja dalam ekspresi menilai, memberi nilai dan dinilai.
Etika keilmuan merupakan etika normatif yang merumuskan prinsip-prinsip etis yang dapat di pertanggungjawabkan secara rasionai dan dapat ditetapkan dalarn ilmu pengetahuan. Tujuan etika keilmuan adalah agar seorang ilmuan dapat menerapkan prinsip-prinsip moral yaitu yang baik dan menghindari yang buruk.


BAB  III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pandangan para ilmuan tentang pentingnya pertimbangan nilai memang dapat dibedakan menjadi dua kelompok, namun keduanya tidak saling bertentangan. Pertimbangan nilai etik dan kemamfaatan tidak dimaksudkan untuk rnengubah ciri-ciri metode ilmiah, melainkan untuk menjamin kepentingan masyarakat.
Landasan ontologis dari ilmu pengetahuan adalah analisis tentang objek materi dari ilrnu pengetahuan, objek materi ilmu pengetahuan adalah hal-hal atau benda-benda empiris.
Landasan epistimologis dari ilmu pengetahuan adalah analisis tentang proses tersusunnya ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan disusun melalui proses yang disebut metode ilmiah (keilmuan).
Landasan oksiologis dari ilmu pengetahuan adalah analisis tentang hasil-hasil temuan ilmu pengetahuan.

B. Saran-saan
Untuk lebih memahami materi ini maka banyak buku penunjang dan bimbingan oleh Dosen pembimbing Mata Kuliah ini.


DAFTAR PUSTAKA

Noeng Muhadjir, Filsafat Ilmu, Cet ke-2, Rakesarin, Yogyakarta, 2001.
Amsal Bakhtiar, M.A Dr. Filsafat Ilmu, Jakarta, 2004.
Prasetya, Drs., Filsafat Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung, 2002.


Link Download Gratis Via Mediafire:
Kata Pengantar: http://adf.ly/1LVXlv
Daftar Isi: http://adf.ly/1LVXpx
Daftar Pustaka: http://adf.ly/1LVY8G

No comments:

Post a Comment