Makalah Filsafat Ilmu - Pengertian Ilmu
Oleh : Qyu Ahmad
Link Download Gratis:
Outline: http://adf.ly/1LpbGW
Bab 1 : http://adf.ly/1LpbZ3
Bab 2 : http://adf.ly/1Lpbfl
Bab 3 : http://adf.ly/1LpbmB
Pustaka : http://adf.ly/1LpbyU
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu ...................................................... 3
B. Hakikat Ilmu Pengetahuan ....................................... 5
C. Filsafat, Ilmu dan Pengetauan ................................. 6
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aristoteles mengawali metafisikanya dengan pernyataan “setiap manusia dari kodratnya ingin tahu”. Tetapi jauh sebelum Aristoteles, Socrates mengatakan hal yang nampaknnya bertentangan dengan ungkapan Aristoteles tersebut, yaitu bahwa tidak ada seorang manusia pun yang mempunyai pengetahuan. Kontradiktif ini tidak perlu diperdebatkan. Sebab menurut Plato bahwa filsafat dimulai dengan rasa kagum. Kekaguman filosofis ini bukanlah kekaguman akan hal-hal yang rumit, canggih atau kompleks, tetapi justru kekaguman akan sesuatu yang sederhana yang tampaknya jelas dalam pengalaman sehari-hari.
Pengetahuan filosofis ingin menarik diri dari apa yang dianggap sebagai kejelasan umum untuk kembali ke dalam sesuatu yang eksistensial dalam keadaan aslinya. Karenanya, seorang filusof tidak ada henti-hentinya bertanya. Pernyataan Socrates dan Aristoteles terkesan bertentangan, padahal sebenarnya tidak. Menurut Aristoteles, semua orang dari kodratnya ingin tahu, dan langkah pertama untuk mencapai pengetahuan itu adalah kesadaran socrates bahwa tidak ada seorang pun yang sudah tahu.
Dengan uraian di atas, kita dapat melihat adanya dua macam bentuk pengetahuan, yaitu pengetahuan harian atau penggetahuan biasa (common sense) dan pengetahuan ilmiah. Dalam filsafat, pengetahuan biasa sering dianggap sebagai pengetahuan inderawi, sedangkan pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan berdasarkan akal budi (intelektif).
Korelasi pengetahuan indrawi dan pengetahuan intelektif membentuk dasar dalam perkembangan ilmu pengetahuan secara global. Sejarahnya telah terukir, betapa dua konsep dasar ini menjadi cikal-bakal yang meletakkan dasar konsep ilmiah. Keilmuan yang ilmiah dapat lahir dari pengamatan yang mendalam tentang semua objek, tetapi juga dasar ilmiah dapat dibangun dari perenungan yang jernih dan mendalam, terukur dan dapat dianalisa, sistematis serta dapat dipelajari, itulah sebagian konsep ilmiah.
Secara umum filsafat berarti upaya manusia untuk memahami segala sesuatu secara sistematis, radikal, dan kritis. Berarti filsafat merupakan sebuah proses bukan sebuah produk. Maka proses yang dilakukan adalah berpikir kritis yaitu usaha secara aktif, sistematis, dan mengikuti pronsip-prinsip logika untuk mengerti dan mengevaluasi suatu informasi dengan tujuan menentukan apakah informasi itu diterima atau ditolak.
Di seluruh dunia, banyak orang yang menanyakan pertanyaan yang sama dan membangun tradisi filsafat, menanggapi dan meneruskan banyak karya-karya sesama mereka. Oleh karena itu filsafat biasa diklasifikasikan menurut daerah geografis dan budaya.
Oleh karena itu, ilmu dan filsafat sangat erat kaitannya dalam segala aspek kehidupan. Dalam makalah ini, akan dibahas secara spesifik tentang pengertian ilmu dan hubungannya dengan filsafat ilmu.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu
Ilmu berasal dari bahasa Arab: ‘alima, ya’lamu, ‘ilman, dengan wazan fa’ila, yaf’alu, yang berarti: mengerti, memahami benar-benar. Dalam bahasa Inggris disebut science, dari bahasa Latin scientia (pengetahuan) atau scire (mengetahui), sedangkan dalam bahasa Yunani disamakan dengan episteme.
Menurut kamus Webster New World Dictionary, kata science berasal dari kata latin, scire yang artinya mengetahui. Secara bahasa science berarti “keadaan atau fakta mengetahui dan sering diambil dalam arti pengetahuan (knowledge) yang dikontraskan melalui intuisi atau kepercayaan”. Namun kata ini mengalami perkembangan dan perubahan makna sehingga berarti pengetahuan yang sistematis yang berasal dari observasi, kajian, dan percobaan-percobaan yang dilakukan untuk menetukan sifat dasar atau prinsip apa yang dikaji. Namun ilmu memiliki ruang lingkup yang berbeda dengan science (sains). Sains hanya dibatasi pada bidang-bidang empirisme- positiviesme sedangkan ilmu melampuinya dengan nonempirisme seperti matematika dan metafisika (Kartanegara, 2003).
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, Ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan) itu.
Ilmu merupakan suatu cara berpikir tentang sesuatu objek yang khas dengan pendekatan tertentu sehingga menghasilkan suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan ilmiah. Ilmiah dalam arti sistem dan struktur ilmu dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka. Suatu keharusan bagi ilmuwan memiliki moral dan akhlak untuk membuat pengetahuan ilmiah menjadi pengetahuan yang didalamnya memiliki karakteristik kritis, rasional, logis, objektif, dan terbuka. Disamping itu, pengetahuan yang sudah dibangun harus memberikan kegunaan bagi kehidupan manusia, menjadi penyelamat manusia, serta senantiasa menjaga kelestarian dan keseimbangan alam. Di sinilah letak tanggung jawab ilmuwan untuk memiliki sikap ilmiah.
Para ilmuwan sebagai profesional di bidang keilmuan tentu perlu memiliki visi moral, yang dalam filsafat ilmu disebut sebagai sikap ilmiah, yaitu suatu sikap yang diarahkan untuk mencapai pengetahuan ilmiah yang bersifat objektif, yang bebas dari prasangka pribadi, dapat dipertanggungjawabkan secara sosial dan kepada Tuhan.
Ada beberapa ciri-ciri utama ilmu menurut terminologi, antara lain sebagai berikut:
1. Ilmu adalah sebagian pengetahuan bersifat koheren, empiris, sistematis, dapat diukur, dan dibuktikan. Berbeda dengan iman, yaitu pengetahuan didasarkan atas keyakinan kepada yang gaib dan penghayatan serta pengamalan pribadi.
2. Ilmu tidak pernah mengartikan kepingan pengetahuan satu putusan tersendiri, sebaliknya ilmu menandkan seluruh kesatuan ide yang mengacu pada objek (alam objek) yang sama dan saling berkaitan secara logis, berbeda degan pengetahuan.
3. Ilmu tidak memerlukan kepastian lengkap berkenaan dengan masing-masing penalaran perorangan, sebab ilmu dapat memuat didalam dirinya sendiri hipotesis-hipotesis dan teori-teori yang belum sepenuhnya dimantapkan.
4. Konsep ilmu (pengetahuan, ilmiah) adalah ide bahwa metode-metode yang berhasil dan hasil-hasil yang terbukti pada dasarnya harus terbuka kepada semua pencari ilmu.
5. Metodologi, ilmu menuntut pengamatan dan berfikir metodis, tertata rapi.
6. Kesatuan setiap ilmu bersumber didalam kesatuan objeknya.
Banyak para ahli yang mendefinisikan ilmu menurut pemahaman mereka masing-masing, secara garis besar ilmu adalah sebagian pengetahuan yang mempunyai ciri, tanda, syarat tertentu, yaitu sistematik, rasional, empiris, universal, objektif, dapat diukur, terbuka dan komulatif.
B. Hakikat Ilmu Pengetahuan
Pengetahuan (knowledge atau ilmu) adalah bagian yang esensial dari manusia, karena pengetahuan adalag buah dari berfikir. Berfikir adalah sebagai pembeda yang memisahkan manusia dari sesama genusnya, yaitu hewan. Dan kehebatan manusia dan barangkali keunggulan manusia dari spesies-spesies lainnya karena pengetahuannya.
Kemajuan manusia dewasa ini tida lain karena pengetahuan yang dimilikinya. Lalu apa yang telah dan ingin diketahui oleh manusia? Bagaimana manusia berpengetahuan? Apa yang ia lakukan agar memiliki pengetahuan? Kemudian apa yang ia ketahui itu benar? Dan apa yang menjadi tolak ukur kebenarannya?
Pertanyaan diatas sebenarnya sederhana sekali karena pertanyaan ini sudah terjawab dengan sendirinya ketika manusia sudah masuk ke alam realita. Namun ketika masalah-masalah itu diangkat dan dibedah dengan pisau ilmu maka tidak menajadi sederhana lagi, sulit dan bahkan menjadi masalah rumit.
Oleh karena masalah-masalah itu dibawa kedalam pembedahan ilmu, maka ia menjadi sesuatu yang diperselisihkan dan diperdebatkan. Perselisihan tentangnya menyebabkan perbedaan dalam cara memandang dunia (world view) sehingga pada gilirannya muncul perbedaan ideologi. Dan itulah realita kehidupan manusia yang memiliki aneka ragam sudut pandang dan ideologi.
C. Filsafat, Ilmu dan Pengetahuan
Filsafat ilmu merupakan refleksi yang mengakar terhadap prinsip-prinsip ilmu. Prinsip ilmu adalah sebab fundamental dan kebenaran universal yang lengket didalam ilmu yang pada akhirnya memberi jawaban terhadap keberadaan ilmu. Dengan mengetahui seluk-beluk prinsip ilmu itu maka dapat diungkapkan perspektif-perspektif ilmu dan kemungkinan-kemungkinan perkembangannya.
Perbedaan filsafat ilmu dengan filsafat atau ilmu-ilmu lain seperti sejarah, psikologi, sosiologi dan sebagainya terletak pada masalah yang hendak dipecahkan dan metode yang akan digunakan.
Setelah dipahami pengertian filsafat, ilmu dan pengetahuan, maka dapat disimpulkan bahwa filsafat ilmu merupakan kajian secara mendalam tentang dasar-dasar ilmu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Secara umum filsafat berarti upaya manusia untuk memahami segala sesuatu secara sistematis, radikal, dan kritis.
2. Ilmu berasal dari bahasa Arab: ‘alima, ya’lamu, ‘ilman, dengan wazan fa’ila, yaf’alu, yang berarti: mengerti, memahami benar-benar. Dalam bahasa Inggris disebut science, dari bahasa Latin scientia (pengetahuan) atau scire (mengetahui), sedangkan dalam bahasa Yunani disamakan dengan episteme.
3. Secara garis besar ilmu adalah sebagian pengetahuan yang mempunyai ciri, tanda, syarat tertentu, yaitu sistematik, rasional, empiris, universal, objektif, dapat diukur, terbuka dan komulatif.
4. Pengetahuan (knowledge atau ilmu) adalah bagian yang esensial dari manusia, karena pengetahuan adalag buah dari berfikir.
5. Perbedaan filsafat ilmu dengan filsafat atau ilmu-ilmu lain terletak pada masalah yang hendak dipecahkan dan metode yang akan digunakan. Setelah dipahami pengertian filsafat, ilmu dan pengetahuan, maka dapat disimpulkan bahwa filsafat ilmu merupakan kajian secara mendalam tentang dasar-dasar ilmu.
DAFTAR PUSTAKA
Amsal Bakhtiar, Dr. M.A. Filsafat Ilmu. Rajawali Pers.
Ahmad Warson Munawwir. 1984. Al- Munawwir; Kamus Arab – Indonesia. Yogyakarta: Pondok Pesantren Al- Munawwir Krapyak Yogyakarta.
Mulyadi Kertanegara. 2003. Pengantar Epistemologi Islam. Bandung: Mizan.
Wihadi Admojo. 1998. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Rone. Filsafat Ilmu Pengetahuan (online). www.blog.unila.ac.id/rone/mata-kuliah/filsafat-ilmu-pengetahuan/ Minggu, 27 Maret 2011
Ust. Husein Al Kaff. Filsafat Ilmu (online) www.aljawad.tripod.com.artikel/ filsafat_ilmu.htm Minggu, 27 Maret 2011
1. Jelaskan pengertian ilmu secara bahasa?
Secara bahasa Ilmu berasal dari bahasa Arab: ‘alima, ya’lamu, ‘ilman, dengan wazan fa’ila, yaf’alu, yang berarti: mengerti, memahami benar-benar. Dalam bahasa Inggris disebut science, dari bahasa Latin scientia (pengetahuan) atau scire (mengetahui), sedangkan dalam bahasa Yunani disamakan dengan episteme.
2. Sebutkan pengertian ilmu secara garis besar?
Secara garis besar ilmu adalah sebagian pengetahuan yang mempunyai ciri, tanda, syarat tertentu, yaitu sistematik, rasional, empiris, universal, objektif, dapat diukur, terbuka dan komulatif.
3. Apa perbedaan filsafat ilmu dengan filsadat lainnya?
Perbedaan filsafat ilmu dengan filsafat atau ilmu-ilmu lain terletak pada masalah yang hendak dipecahkan dan metode yang akan digunakan. Setelah dipahami pengertian filsafat, ilmu dan pengetahuan, maka dapat disimpulkan bahwa filsafat ilmu merupakan kajian secara mendalam tentang dasar-dasar ilmu.
4. Jelaskan pengertian ilmu dari kata science?
Secara bahasa science berarti “keadaan atau fakta mengetahui dan sering diambil dalam arti pengetahuan (knowledge) yang dikontraskan melalui intuisi atau kepercayaan”. Namun kata ini mengalami perkembangan dan perubahan makna sehingga berarti pengetahuan yang sistematis yang berasal dari observasi, kajian, dan percobaan-percobaan yang dilakukan untuk menetukan sifat dasar atau prinsip apa yang dikaji. Namun ilmu memiliki ruang lingkup yang berbeda dengan science (sains). Sains hanya dibatasi pada bidang-bidang empirisme- positiviesme sedangkan ilmu melampuinya dengan nonempirisme seperti matematika dan metafisika.
FILSAFAT ILMU
1. Coba anda jelaskan salah satu diantara banyak pendapat para ahli yang mendefinisikan ilmu menurut pemahaman mereka, serta berikan contohnya?
Dalam masalah ini kami mengambil satu pendapat yang paling sederhana dari para ahli filsafat yang mendefinisikan ilmu, yaitu pendapat Jujun S. Suriasumantri yang menggambarkan dengan sangat sederhana namun penuh makna, “Ilmu adalah seluruh pengetahuan yang kita miliki dari sejak bangku SD hingga Perguruan Tinggi”
Dari pengertian ilmu diatas, sangat jelas dan sederhana sekali sehingga dapat kita pahami bahwa ilmu itu adalah hasil dari kegiatan kita belajar dari mulai tingkat dasar sampai tingkat perguruan tinggi.
Contohnya: kita sekolah dari SD sampai kita sekarang kuliah di perguruan tinggi, berarti kita telah memperoleh ilmu. Tinggal kita saja lagi apakah dapat mengamalkan ilmu itu dalam kehidupan sehari-hari.
Akan tetapi jika kita mencermati pengertian ilmu di atas, terdapat suatu kejanggalan. Ilmu itu seakan hanya dapat diperoleh dari pendidikan formal saja, padahal ilmu itu dapat kita peroleh dari mana saja, seperti belajar secara nonformal (belajar duduk), dari pengalaman, mengamati objek bahkan engan merenung sejenak.
2. Pada halaman 4 alenia pertama, disana terdapat kata “Ilmiah dalam arti sistem dan struktur, ilmu dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka”. Yang ingin saya tanyakan adalah, yang dimaksud dengan ilmu dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka itu seperti apa dan bagaimana? Tolong Anda jelaskan !
Ilmu dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka itu maksudnya suatu ilmu atau pengetahuan dalam bidang apapun dalam memperoleh pengetahuan tersebut harus berdasarkan syarat-syarat ilmu pengetahuan, salah satunya yaitu ilmiah dan memiliki dasar kebenaran yang kokoh (dalil), sehingga dalam hal ini suatu ilmu pengetahuan dapat dipertanggungjawabkan kebanarannya dan dapat dibuktikan secara terbuka (luas) kepada semua jenjang tanpa menutupi kekurangan apapun.
Beda halnya jika ilmu itu diperoleh tidak dengan ilmiah atau tidak memiliki dasar kebenaran yang kuat, maka akan sangat jelas sekali ilmu itu tidak akan bertahan karena penyebab utamanya adalah ilmu itu tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta kekurangan yang selalu ditutup-tutupi.
Link Download Gratis:
Outline: http://adf.ly/1LpbGW
Bab 1 : http://adf.ly/1LpbZ3
Bab 2 : http://adf.ly/1Lpbfl
Bab 3 : http://adf.ly/1LpbmB
Pustaka : http://adf.ly/1LpbyU
Outline: http://adf.ly/1LpbGW
Bab 1 : http://adf.ly/1LpbZ3
Bab 2 : http://adf.ly/1Lpbfl
Bab 3 : http://adf.ly/1LpbmB
Pustaka : http://adf.ly/1LpbyU

No comments:
Post a Comment