Makalah Hadis Tarbawi - PAI Kaitannya Dengan Kesehatan
Oleh : Qyu Ahmad
Link Download Gratis:
Outline : http://adf.ly/1LpWCj
Bab 1 : http://adf.ly/1LpWKO
Bab 2 : http://adf.ly/1LpWPR
Bab 3 : http://adf.ly/1LpWg6
Daftar Pustaka : http://adf.ly/1LpWcr
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pendidikan Agama Islam Dengan Kesehatan ............. 2
B. Pengaruh Ibadah Terhadap Kesehatan ....................... 11
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua orang mengetahui bahwa kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia antara lain adalah sandang, pangan dan papan. Akan tetapi tidak semua orang menyadari bahwa disamping kebutuhan pokok tersebut, ada kebutuhan lain yang cukup mendasar yaitu kesehatan. Terpenuhinya tiga kebutuhan pokok diatas tidak menjamin seseorang dapat berperan dalam kehidupan ini kalau dirinya sakit-sakitan. Sebaliknya bila badan dan jiwanya sehat, orang tersebut dapat melakukan berbagai hal untuk mencari dan memenuhi kebutuhan hidupnya.
Allah, Sang Maha Pencipta, tahu persis apa yang sangat dibutuhkan oleh ciptaanNya, khususnya manusia. Semua perintahNya tidak hanya bernilai ketakwaan, tetapi juga mempunyai manfaat besar bagi tubuh manusia itu sendiri. Misalnya, puasa, perintah Allah di rukun Islam ketiga ini sangat diakui manfaatnya oleh para medis dan ilmuwan dunia barat. Mereka pun serta merta ikut berpuasa untuk kesehatan diri dan pasien mereka.
Begitu pula dengan shalat. Ibadah shalat merupakan ibadah yang paling tepat untuk metabolisme dan tekstur tubuh manusia. Gerakan-gerakan di dalam shalat pun mempunyai manfaat masing-masing.
Dalam makalah ini, penulis akan menyajikan lebih jauh tentang kaitan Pendidikan Agama Islam dengan Kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendidikan Agama Islam Dengan Kesehatan
Semua orang mengetahui bahwa kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia antara lain adalah sandang, pangan dan papan. Akan tetapi tidak semua orang menyadari bahwa disamping kebutuhan pokok tersebut, ada kebutuhan lain yang cukup mendasar yaitu kesehatan. Terpenuhinya tiga kebutuhan pokok diatas tidak menjamin seseorang dapat berperan dalam kehidupan ini kalau dirinya sakit-sakitan. Sebaliknya bila badan dan jiwanya sehat, orang tersebut dapat melakukan berbagai hal untuk mencari dan memenuhi kebutuhan hidupnya.
Uraian singkat diatas kiranya dapat disimpulkan bahwa kesehatan merupakan hal yang mutlak dalam kehidupan seseorang. Berkaitan dengan masalah kesehatan ini DR. Muhilal, salah seorang tokoh pada Pusat Penelitian Pengembangan Gizi di Bogor mengemukakan pendapatnya yaitu “Sehat menurut ilmu kesehatan meliputi tiga hal, yaitu sehat fisik, sehat mental dan sehat sosial”, yang ketiganya merupakan satu kesatuan yang terpadu dan utuh.
1. Kesehatan Fisik
Salah satu faktor yang sangat menentukan kesehatan fisik seseorang adalah kebersihan, kebersihan yang dimaksudkan disini meliputi udara, air, makanan, kontak langsung dan hubungan intim, adapun contoh dari masing-masing komponen tersebut sebagai berikut:
Udara merupakan komponen utama dalam kehidupan umat manusia dan makhluk-makhluk hidup lainnya. Tanpa udara tidak akan ada kehidupan ini. Udara yang bersih membuat orang dapat bernapas dengan baik, segar dan sehat. Sebaliknya udara yang tercemar polusi dan kotor akan membuat orang mudah terkena penyakit, misalnya sesak napas, terserang virus TBC, dan sebagainya. Oleh karena itu kebersihan udara harus dijaga dengan sebaik-baiknya.
Disamping idara, air juga merupakan komponen yang memegang peranan sangat vital dalam kehidupan manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan. Tanpa air tidak ada kehidupan, dengan kata lain, air merupakan sumber kehidupan. Air yang kotor dan tercemar akan mudah menularkan bibit-bibit penyakit, misalnya sakit perut,muntaber dan sebagainya. Untuk menghindari terkontaminasinya air oleh bibit-bibit penyakit, sangat dianjurkan untuk menyimpannya dalam keadaan tertutup.
Dalam ajaran Islam kebersihan air itu sangat diutamakan, karena air inilah yang setiap saat diminum dan masuk kedalam tubuh manusia yang menurut ilmu kesehatan sekurang-kurangnya 2 (dua) liter sehari. Untuk lebih menjamin kesehatan air dianjurkan untuk memasaknya terlebih dahulu sebelum diminum.
Makanan juga merupakan hajat hidup manusa. Dalam mengonsumsi makanan ajaran Islam memberi petunjuk sebagai berikut:
.............(ا لما ءد ة : 88)
Artinya: ”Dan makanlah makanan yang halal dan baik dari apa yang Allah berikan kepadamu ...........” (QS. Al Maidah: 88)
Makanan yang baik adalah makanan yang memenuhi standar gizi yang cukup dan aman untuk dimakan. Artinya mekanan tersebut tidak terkontaminasi oleh mikroba yang membahayakan kesehatan manusia. Sedangkan makanan halal adalah segala macam makanan yang boleh dimakan, kecualli apa-apa yang telah diharamkan oleh Allah SWT sebagaimana ditegaskan dalam ayat berikut:
• • .............. (ا لما ءد ة : 3)
Artinya: ”Diharamkan bagimu memakan bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat disembelihnya.” (QS. Al Maidah: 3)
Berdasarkan penelitian ilmu kesehatan makanan yang telah diharamkan tersebut memang mengandung faktor-faktor yang cukup membahayakan bagi kesehatan manusia. Makanan yang halal juga mengandung pengertian lain, yaitu halal cara mendapatkannya/ memperolehnya, halal cara mengolanya, halal cara menghidangkannya dan halal cara memakannya. Bila hal ini dipenuhi Insya Allah manusia akan tetap sehat.
Kontak langsung juga mempengaruhi kesehatan. Kontak langsung dimaksudkan adalah kontak langsung dengan orang-orang yang terkena penyakit menular misalnya TBC, Kusta dan lain-lain. Selain kontak langsung, hubungan intim juga dapat menularkan berbagai penyakit. Yang dimaksud dengan hubungan intim disini adalah hubungan yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan secara tidak sah. Bila itu dilakukan maka peluang tertular STD, HIV atau AIDS akan sangat besar. Oleh sebab itu ajaran Islam tentang yang satu ini sangat tegas sebagaimana dinayatakan dalam ayat berikut:
(ا لا سر اء: 32)
Artinya: “ Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” (QS. Al Isra’ : 32)
Lima komponen diatas merupakan hal-hal penting yang harus diperhatikan, karena dari komponen-komponen itulah kesehatan fisik seseorang sangat tergantung. Artinya bila fisik ingin sehat ikutilah anjuran dokter yaitu: “ biasakan hidup yang baik dan teratur”, makan dan minumlah dari makanan dan minuman yang halal dan baik, lakukanlah pergaulan yang baik dan hindari pergaulan bebas tanpa batas dan seterusnya.
2. Kesehatan Mental
Dalam tubuh manusia ada sekerat daging, jika dia baik maka seluruh tubuh akan baik, dan jika dia rusak maka seluruh tubuh akan rusak, itulah hati (qalb). Jadi bila kita bicara tentang kesehatan mental atau jiwa, pada dasarnya adalah berbicara tentang hati yang memiliki kontak langsung dengan otak.
Orang yang hatinya atau mentalnya tidak sehat atau rusak maka peluang untuk menderita penyakit stres akan terbuka lebar. Apalagi dalam kondisi kehidupan yang semakin komplek, yang penuh dengan persaingan (kompetisi) yang kadang-kadang tidak sehat. Hidup tidak lagi hanya sekedar memenuhi kebutuhan dasar, tapi juga sudah meningkat ke taraf gengsi dan status.
Orang yang stres terus-menerus dan berlangsung lama kan mengakibatkan timbulnya gangguan biologis disebut psychosomatic. Artinya penyakit itu muncul karena adanya gangguan jiwa atau tegangan yang tidak dapat ditenangkan atau diselesaikan. Akhirnya mempengaruhi organ-organ tubuh, jaringan darah, sel-sel otak dan lain-lain. Resep dokter tentang obat penyakit mental ini tampaknya agak sulit, kalaupun ada paling-paling obat penenang atau pil tidur, yang hanya bertahan sesaat dan kadang-kadang ada efek sampingnya pula. Akan tetapi ajaran Islam telah mengantisipasinya sejak lama. Antara lain dinyatakan dalam sebuah hadits:
صُوْ مُوْا تَصِحُوْا
Artinya: “Berpuasalah semoga kamu sehat”
Dengan berpuasa, apakan itu puasa wajib atau puasa sunat, orang akan sehat secara fisik dan sekaligus menyehatkan mental (jiwa). Orang yang berpuasa dengan ikhlas karena mengharap ridha Allah SWT, akan mampu menekan emosi yang bersifat duniawi, selalu berdzikir kepada Allah, tumbuh rasa kemanusiaan yang tinggi, ikhlas bekerja dan bayak beramal saleh. Dengan selalu mengingat Allah jiwa menjadi tenang. Sebagaimana dinayatakan dalam ayat berikut:
(ا لر عد : 28)
Artinya: “Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah, ketahuilah bahwa hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang”. (QS. Ar Ra’du: 28)
Ayat tersebut memberi isyarat bahwa kita (manusia) hanya bagian kecil dari makhluk ciptaan Allah. Manusia pada dasarnya tidak memiliki apa-apa termasuk diri dan jiwanya sendiri. Allahlah yang menciptakan manusia (dari tidak ada menjadi ada dan dari ada menjadi tidak ada/ mati). Oleh sebab itu tidak ada secuilpun alasan manusia untuk menyombongkan diri dan lupa kepada Sang Maha Pencipta yaitu Allah SWT. Dengan mengingat Allah (dalam arti yang sangat luas), dijamin manusia akan sehat lahir batin. Sebaliknya bila melupakan apalagi manjatuhkan diri dari Allah maka harus di ingat adalah bahwa azab Allah itu sangat pedih, baik didunia apalagi di akhirat kelak. Salah satu contoh penyakit akibat lupa kepada Allah adalah stres dan gangguan jiwa/ mental lainnya.
3. Kesehatan Sosial
Manusia diciptakan Allah sebagai makhluk individu dan sekaligus makhluk sosial. Hal ini menunjukkan bahwa dimanapun ia berada, ia tidak akan dapat hidup sendiri. Saling ketergantungan dan keterikatan antara yang satu dengan lainnya merupakan sunnatullah.
Oleh sebab itu kesehatan sosial yang dimaksudkan disini adalah kesehatan hubungan antara orang perorang, antar kelompok, antar negara dan antar bangsa.
Gejala yang dapat kita amati dalam era transformasi global sekarang ini, terutama di kota-kota besar, nampaknya kesehatan sosial milai memudar artinya ada kecendrungan berlakunya kembali hukum rimba dikalangan masyarakat, yang kuat menerkam yang lemah, yang kaya menggusur yang miskin, yang atas menekan yang bawah dan sebagainya. Untuk mengantisipasi gejala yang kurang beres ini, mantan Presiden RI (H. Muhammad Soeharto) mencanangkan HKSN (Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional), akan tetapi masyarakat terutama dikalangan menengah keatas belum sepenuhnya memahami dan menghayati arti pentingnya menjaga kesehatan sosial itu. Sehingga dampak yang terjadi akibat dari kehidupan sosial yang tidak sehat dapat kita lihat pada dekade belakangan ini antara lain seringnya terjadi pemogokan, unjuk rasa, kerusuhan diberbagai tempat yang salah satu penyebabnya adalah kehidupan sosial yang tidak sehat atau kesenjangan yang semakin moncolok.
Untuk menciptakan kehidupan sosial yang sehat maka sebaiknya kita menyimak kembali isyarat-isyarat yang dituangkan Allah dalam ayat-ayat berikit:
•• • ............( الحخرت : 13)
Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah adalah yang paling bertaqwa......(QS. Al Hujurat: 13)
( ا ل عمران: 105 )
Artinya: “ Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka, mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat”. (QS. Ali Imran: 105)
......... ......... (ا لما ءد ة : 3)
Artinya: “ ....... Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa, dan janganlah tolong menolonglah dalam berbuat dosa dan pelanggaran ......... (QS. Al Maidah: 2)
Dari tiga ayat diatas kiranya tergambar dengan jelas bahwa kesehatan sosial dapat tercipta bila sesama manusia dapat saling mengenal, dari saling mengenal akan tumbuh sikap bersahabat atau bersaudara, dari sikap persahabatan/ persaudaraan akan tumbuh pula rasa ingin saling menolong (dalam kebaikan) yang pada gilirannya akan tercipta hubungan yang harmonis antara sesama manusia secara manusiawi, tanpa membedakan status (sosial ekonomi), suku, ras, gologan dan lain-lain.
Sebaliknya, bila hal-hal diatas diabaikan maka yang terjadi adalah kondisi sosial yang tidak sehat. Misalnya sikap acuh tak acuh, tidak bersahabat/ bersaudara, timbul persaingan atau mungkin perselisih dan sebagainya. Dampak dari semua itu adalah terganggunya ketenangan dalam hidup, merasa terasing, tertekan dan sebagainya yang pada gilirannya akan meledak menjadi gejolak sosial yang akhir-akhir ini sering terjadi dimana-mana seperti yang telah disebutkan diatas.
Oleh sebab itu kesehatan sosial ini perlu dijaga dan dikembangkan dengan sebaik-baiknya. Mulai dari keluarga, tetangga, warga sampai pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. “Dan mulailah dari diri kita sendiri”.
Berdasarkan gambaran singkat diatas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pendidikan agama Islam dengan kesehatan mempunyai keterkaitan yang sangat dekat bahkan tidak dapat dipisahkan, karena hidup sehat, baik fisik, metal maupun sosial merupakan ajaran Islam. Masalah adalah apakah ajaran islam tentang kesehatan ini sudah dipahami, dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Jawaban dari pertanyaan di atas tampaknya terpulang kepada diri setiap muslim terutama Guru Pendidikan Agama Islam yang pada saat ini sedang membina para siswa dan siswi sekolah umum dan madrasah untuk menanamkan nilai-nilai agama dalam kaitannya dengan imu kesehatan, sehingga kelak mereka tumbuh menjadi manusia muslim yang sehat lahir batin.
B. Pengaruh Ibadah Terhadap Kesehatan
Dari uraian sebelumnya, dapat kita ketahui bahwa Islam itu sangat mengutamakan kesehatan dari segala segi. Pada uraian inipun akan dibahas masalah keterkaiatan Islam dengan kesehatan dalam hal yang lebih khusus. Sebagai contoh, pada kesempatan ini penulis mengambil masalah ibadah yang sangat banyak sekali manfaatnya terhadapa masalah kesehatan seseorang.
Allah, Sang Maha Pencipta, tahu persis apa yang sangat dibutuhkan oleh ciptaanNya, khususnya manusia. Semua perintahNya tidak hanya bernilai ketakwaan, tetapi juga mempunyai manfaat besar bagi tubuh manusia itu sendiri. Misalnya, puasa, perintah Allah di rukun Islam ketiga ini sangat diakui manfaatnya oleh para medis dan ilmuwan dunia barat. Mereka pun serta merta ikut berpuasa untuk kesehatan diri dan pasien mereka.
Begitu pula dengan shalat. Ibadah shalat merupakan ibadah yang paling tepat untuk metabolisme dan tekstur tubuh manusia. Gerakan-gerakan di dalam shalat pun mempunyai manfaat masing-masing.
Selama ini sholat yang dilakukan lima kali sehari oleh umat Islam, sebenarnya telah memberikan investasi kesehatan yang cukup besar bagi yang melakukan sholat tersebut. Gerakan sholat sampai dengan salam memiliki makna yang luar biasa baik untuk kesehatan fisik, mental bahkan keseimbangan spiritual dan emosional. Tetapi sayang hanya sedikit dari umat Islam yang memahaminya. Berikut ini beberapa manfaat gerakan sholat bagi kesehatan manusia:
1. Takbiratul Ihram
Berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar tlinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah. Gerakan ini bermanfaat untuk melancarkan aliran darah, getah bening (limfe), dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancer ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancer. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.
2. Ruku’
Ruku’ yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang. Gerakan ini bermanfaat untuk menjaga kesempurnaan posisi serta fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat saraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi untuk merelaksasikan otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah sarana latihan bagi kemih sehingga gangguan prostate dapat dicegah.
3. I’tidal
Bangun dari ruku’, tubuh kembali tegak setelah mengangkat kedua tangan setinggi telinga. I’tidal merupakan variasi dari postur setelah ruku’ dan sebelum sujud. Gerakan ini bermanfaat sebagai latihan yang baik bagi organ-organ pencernaan. Pada saat I’tidal dilakukan, organ-organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Tentu memberi efek melancarkan pencernaan.
4. Sujud
Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai. Posisi sujud berguna untuk memompa getah bening ke bagian leher dan ketiak. Posis jantung di atas otak menyebabkan daerah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan sujud dengan tuma’ninah, tidak tergesa-gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Posisi seperti ini menghindarkan seseorang dari gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik ruku’ maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.
5. Duduk di antara sujud
Duduk setelah sujud terdiri dari dua macam yaitu iftirosy (tahiyat awal) dan tawarru’ (tahiyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki. pada saat iftirosy, tubuh bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan saraf nervus Ischiadius. Posisi ini mampu menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarru’ sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (uretra), kelenjar kelamin pria (prostate) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan dengan benar, posisi seperti ini mampu mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarru’ menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.
6. Salam
Gerakan memutar kepala ke kanan dank e kiri secara maksimal. Salam bermanfaat untuk bermanfaat untuk merelaksasikan otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala sehingga mencegah sakit kepala serta menjaga kekencangan kulit wajah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kesehatan merupakan hal yang mutlak dalam kehidupan seseorang. Berkaitan dengan masalah kesehatan ini DR. Muhilal, salah seorang tokoh pada Pusat Penelitian Pengembangan Gizi di Bogor mengemukakan pendapatnya yaitu “Sehat menurut ilmu kesehatan meliputi tiga hal, yaitu sehat fisik, sehat mental dan sehat sosial”, yang ketiganya merupakan satu kesatuan yang terpadu dan utuh.
2. Makanan yang telah diharamkan tersebut memang mengandung faktor-faktor yang cukup membahayakan bagi kesehatan manusia. Makanan yang halal juga mengandung pengertian lain, yaitu halal cara mendapatkannya/ memperolehnya, halal cara mengolanya, halal cara menghidangkannya dan halal cara memakannya. Bila hal ini dipenuhi Insya Allah manusia akan tetap sehat.
3. Ibadah shalat merupakan ibadah yang paling tepat untuk metabolisme dan tekstur tubuh manusia. Gerakan-gerakan di dalam shalat pun mempunyai manfaat masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
Said. 1998. Mensucikan Jiwa (Konsep Tazkiyatun Nafs Terpadu: Intisari Ihya Ulumuddin Al Ghazali). Perpustakaan Nasional RI (KTD)
H. Bey Arifin. 2005. Samudra Al Fatihah. PT Bina Ilmu
Ilham Syifa Center. 2010. Hikmah Gerakan Sholat Untuk Kesehatan (online) http://id-id.facebook.com/note.php?note_id=117069131648844
Link Download Gratis:
Outline : http://adf.ly/1LpWCj
Bab 1 : http://adf.ly/1LpWKO
Bab 2 : http://adf.ly/1LpWPR
Bab 3 : http://adf.ly/1LpWg6
Daftar Pustaka : http://adf.ly/1LpWcr
Outline : http://adf.ly/1LpWCj
Bab 1 : http://adf.ly/1LpWKO
Bab 2 : http://adf.ly/1LpWPR
Bab 3 : http://adf.ly/1LpWg6
Daftar Pustaka : http://adf.ly/1LpWcr

No comments:
Post a Comment